Apa Itu Ovulasi? Ciri-ciri, Siklus, Gejala yang Wajib Kamu Pahami

Mengetahui apa itu ovulasi merupakan hal yang sangat penting untuk Anda ketahui, terutama bagi Anda yang memiliki keinginan untuk hamil. Mengenai apa itu ovulasi, Anda dapat menyimak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Ovulasi?

Ovulasi adalah rangkaian proses pelepasan sel telur dari indung telur. Nah, selama proses ovulasi ini terjadi, maka sel telur pun akan bergerak menuju tuba fallopi, ini merupakan tempat sel telur wanita dibuahi apabila bertemu sel sperma pria. Setelah itu, barulah proses kehamilan dapat terjadi.

Akan tetapi, saat pembuahan tidak terjadi, wanita pun mengalami menstruasi, seperti yang dialami rutin setiap bulannya.

Terdapat sekitar 300 ribu sel telur di indung telur, tetapi sejak haid yang pertama sampai menopause, maka akan ada sekitar 300–400 sel telur yang dilepaskan.

Ciri-Ciri Ovulasi

Setelah mengetahui apa itu ovulasi, kenali juga ciri-ciri ovulasi berikut ini.

  • Hasil Positif Pada Tes Ovulasi

Untuk memprediksi ovulasi Anda, maka penting untuk dilakukan tes ovulasi yang tesnya mirip dengan tes kehamilan. Anda bisa buang air kecil dulu ke dalam cangkir, lalu dimasukkan strip ke dalam cangkirnya.

Setelah itu, akan muncul dua baris dimana ini merupakan hasil positif dan kemungkinan besar akan terjadi ovulasi segera.

  • Suhu Tubuh Basal Tinggi

Anda bisa juga lakukan pengecekan suhu dengan termometer basal setiap paginya sepanjang siklus sebagai data untuk mencatat perubahannya. Ovulasi juga akan dikonfirmasi lagi apabila suhunya tetap tinggi melebihi tiga hari.

  • Hasrat Seksual Meningkat

Sebelum ovulasi datang, keinginan waktu untuk melakukan seks akan cenderung meningkat. Perlu diketahui, ovulasi bukan satu-satunya hal yang bisa membuat libido Anda melonjak.

Apabila Anda sedang stres, depresi, atau cemas, mungkin Anda tidak mengalami peningkatan hasrat seksual, sekalipun sebelum ovulasi terjadi.

  • Perubahan pada Posisi Serviks

Selain itu, posisi serviks juga akan bergeser lalu berubah selama siklus menstruasi, dimana perubahan ini dapat Anda lacak.

Sebelum masa ovulasi terjadi, maka serviks pun akan bergerak ke atas, lalu menjadi lebih lembut ketika disentuh dan akan lebih sedikit terbuka.

Perhatikan SIklus Menstruasi

Untuk siklus menstruasi setiap wanita ini berbeda dan normalnya berkisar 25–30 hari dan rata-rata siklusnya 28 hari. Bisa jari hari ke-14 Anda akan mengalami ovulasi apabila siklus menstruasi yang dimiliki 28 hari.

Perlu diketahui, kapan pun siklus menstruasi ini dapat berubah. Ini terjadi karena beberapa hal, seperti kenaikan atau penurunan berat badan, kualitas tidur yang buruk, stress, atau dari olahraga yang sedang dijalani.

Apabila Anda mempunyai siklus menstruasi yang teratur, perhitungan kalender menjadi cara untuk mengetahui kapan ovulasi ini akan terjadi. Caranya yaitu dengan menghitung ke belakang.

Pertama, Anda bisa perkirakan dulu kapan hari pertama menstruasi terjadi. Lalu hitung mundur 12 hari dan kurangi lagi 4 hari. Kemungkinan Anda akan mengalami ovulasi kisaran lima hari dari hari tersebut.

Gejala yang Terjadi Saat Ovulasi

Walaupun tanda ovulasi yang dialami oleh setiap perempuan tidak sama, namun penting bagi Anda untuk tahu kapan masa ovulasi ini akan terjadi, yaitu dengan mengenali gejala-gejala di bawah ini.

  • Muncul Keputihan

Keputihan sendiri adalah lendir leher rahim yang jadi pertanda bahwa Anda berada dalam masa subur. Usai menstruasi selesai, maka lendir ini pun meningkat dan teksturnya juga cenderung berubah.

Sementara itu, menjelang ovulasi, lendir jadi lebih cair. Oleh sebab itu, sperma akan lebih mudah masuk ke tuba falopi untuk bertemu sel telur.

  • Sakit Perut

Sebagian wanita mengaku bahwa ia akan merasakan sakit di bagian ovarium, tepatnya di bagian bawah ketika masa ovulasi. Kadang kala, rasa sakit ini bisa muncul di bagian salah satu punggung ketika ovulasi.

  • Lebih Bergairah

Wanita akan cenderung lebih bergairah melakukan hubungan seksual saat ovulasi terjadi. Di samping itu, tubuh secara alami mengeluarkan wangi yang berbeda tanpa disadari.

  • Nyeri Payudara

Setelah ovulasi, hormon akan diproduksi tubuh hingga menyebabkan payudara terasa nyeri. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan perubahan tersebut sebagai salah satu gejala memastikan bahwa ovulasi mungkin akan terjadi.

Tahapan Saat Ovulasi

Dengan mengetahui tanda-tanda di atas, tentu tidak terlepas dari proses ovulasi yang akan dialami. Berikut ini tahap-tahapan yang terjadi saat ovulasi.

  • Sebelum Ovulasi

Adapun kelenjar hipofisis yang terdapat di otak akan memproduksi FSH terus. FSH sendiri adalah hormon yang akan merangsang perkembangan folikel dalam ovarium. Folikel tersebut tidak hanya berkembang, namun juga menghasilkan estrogen.

  • Masa Ovulasi

Saat folikel sudah cukup banyak menghasilkan estrogen, maka ovarium pun akan siap-siap untuk melepaskan sel telur. Otak juga akan memproduksi LH lebih banyak. LH akan memicu sel telur terlepas dari ovarium.

  • Setelah Ovulasi

Untuk fase pasca ovulasi ini akan berlangsung di hari ke-15 hingga hari ke-28. Di fase ini, folikel yang pecah akan berubah jadi benda padat yang berwarna kuning atau disebut korpus luteum yang akan menghasilkan hormon progesteron.

Bersamaan dengan hormon estrogen, progesteron akan berperan untuk memelihara pertumbuhan endometrium hingga embrio disiapkan.

Nah, begitulah tahapan ovulasi yang Akan Anda alami. Penting untuk mengetahui apa itu ovulasi sejak dini, sehingga tanda dan ciri-ciri nya pun dapat dikenali juga dengan baik dan membuat Anda tidak cemas lagi.

 

Leave a Comment