Mengenal Apa Itu Mesin Chiller, Fungsi dan Jenisnya

Bagi kamu yang belum familiar dengan nama mesin chiller pastinya bertanya-tanya, alat apakah tersebut dan gunanya untuk apa.

Mesin ini sendiri adalah komponen AC dengan sistem sentral atau skala besar. Jika Anda memiliki AC atau minimal pernah melihatnya, mungkin Anda juga pernah melihat mesin-mesin berukuran besar yang berada delat area parkir atau atap mall.

Nah, mesin besar tersebutlah yang dinamakan chiler.

Mesin itulah yang merupakan perangkat outdoor AC dimana sistem kerjanya akan terhubung ke semua AC indoor yang ada di gedung kantor atau mall.

Bagi yang hanya familiar melihat AC rumahan, sistem mesin seperti ini mungkin jarang diketahui, karena AC rumahan biasanya skalanya kecil dan digunakan secara mandiri.

Jenis dan Fungsi Mesin Chiller

Bisa dikatakan mesin chiller adalah mesin pendingin yang memiliki fungsi untuk memindahkan kalor atau panas dimana tujuannya adalah untuk membuat udara ruangan bisa lebih sejuk dan dingin.

Biasanya perangkat ini diletakkan di tempas khusus bersama AC sentral lainnya. Untuk AC split, outdoor dan indoor umumnya disetel berpasangan atau satu-satu dan letaknya berdekatan.

Berbeda dengan AC sentral yang berada di lokasi khusus dan di setel jadi satu dan dikendalikan secara sentral. Otomatis suhunya tidak bisa diatur satu-satu karena cara kerjanya yang terpusat.

Setelah mengetahui cara kerja mesin chiller, informasi selanjutnya yang harus kamu ketahui adalah mengenai jenis chiler. Berikut ulasannya;

1. Absorption Chiller

Jenis chiler pertama adalah absorption chiler yang termasuk jenis chiller dengan menggunakan sistem absorpsi uap.

Komponen utama yang ada di dalamnya meliputi generator, evaporator, absorber hingga kondensor.

Mesin chiller jenis ini sering kali digunakan pada bangunan industri atau pabrik. Adapun fungsi dari mesin ini adalah sebagai mesin pendingin saat musim panas atau sebaliknya bisa pula digunakan sebagai mesin penghangat saat musim dingin.

Keunggulan dari chiller ini adalah penggunaannya yang efisien dan mudah sehingga dapat menghemat bahan bakar.

2. Vapor Compression Chiller

Jenis mesin chiller selanjutnya adalah vapor compression yang biasanya digunakan untuk keperluan skala besar.

Sistem dari chiler ini pun lebih banyak digunakan untuk pabrik, industri skala besar hingga gerbong kereta api.

Keunggulan dari chiller ini adalah dapat dijalankan dengan energi mekanik, menggunakan teknologi modern dan harganya yang murah meriah.

3. Air Cooled Chiller

Jenis selanjutnya adalah berdasarkan media yang digunakan. Jenis tersebut adalah air cooled chiller yang memiliki instalasi sederhana.

Biaya instalasi mesin ini pun tidak terlalu banyak. Bahkan perawatannya pun tergolong mudah dan murah.

Mesin chiller ini umumnya lebih banyak ditempatkan di roof top sehingga dapat menghemat tempat.

Namun, karena letaknya yang berada di outdoor tersebut masa penggunaannya pun tidak berumur panjang karena terpapar cuaca.

Selain itu, chiller jenis ini pun sering menimbulkan suara bising.

4. Water Cooled Chiller

Sesuai namanua chiller satu ini menggunakan media air dalam proses kerjanya.

Oleh sebab itu, dalam proses instalasinya membutuhkan beberapa perangkat tambahan seperti cooling tower, pompa kondensor dan water treatment.

Penggunaan chiller ini umumnya untuk kebutuhan yang lebih besar. Kelemahan dari chiller ini karena menggunakan banyak air dalam proses kerjanya, maka tidak cocok digunakan untuk daerah yang minim pasokan air.

Adapun keunggulannya adalah tahan lama karena biasanya mesin chiller ini ditempatkan di dalam ruangan.

Penggunaan mesin chiller yang semakin tinggi tidak terlepas dari semakin tingginya pula kebutuhan penggunaan AC di berbagai gedung besar.

Cara kerjanya yang tidak terlalu rumit serta mudah dalam pemasangannya tentu akan sangat membantu.

Leave a Comment